Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 192

"Arman, apa yang sebenarnya terjadi barusan?" Cassia tampak terkejut. Kenapa tiba-tiba jahitan pada luka Arman terbuka begitu saja? "Tanyakan saja pada sahabat baikmu itu!" Arman berkata dengan penuh kebencian. Jika wanita itu tidak menggodanya, jahitannya pasti tidak akan terbuka seperti ini. Sekarang, rumah sakit sekalipun bukanlah tempat yang aman lagi ... "Apa yang sudah dilakukan Lydia kepadamu?" Cassia merasa agak penasaran. Cassia tahu jika sahabat karibnya itu relatif berani. Kemungkinan besar sikapnya barusan juga cukup berani. "Sudahlah. Tanyakan saja sendiri padanya." Arman menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya. Kemudian, dia bertanya dengan rasa ingin tahu, "Bu Cassia, sahabatmu itu ... apa dia rada-rada?" "Rada-rada apa?" Cassia mengangkat alisnya sedikit. "Rada-rada ... genit." Arman terdiam sesaat. Akan tetapi, akhirnya dia tetap mengatakannya. "Hmph, kamu sendiri yang genit. Lydia itu orangnya sangat angkuh dan dingin!" Cassia mendengus dingin. Kemudian, dia mena

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.