Bab 220
"Bocah, dengar baik-baik! Ini adalah pilihan Marsha!"
Adrian menatap Arman dengan angkuh.
Ini adalah pilihan Marsha.
Dia memilih Adrian!
Bukan pria yang hanya bisa bersembunyi di belakang wanita dan hanya bisa omong kosong!
Arman tidak peduli dengan ejekan Adrian sama sekali.
Dia mendongak dan menatap Marsha.
Sudah tidak ada semangat dalam tatapannya itu, hanya tersisa ketidakpedulian. "Makasih Marsha. Makasih sudah ngasih tahu aku. Aku akan pergi."
Mata Adrian berkedut dan dia sangat marah.
Bocah ini mengabaikankan dia sekali lagi!
Maaf, Arman ...
Hati Marsha terasa sakit, tetapi dia berkata dengan acuh tak acuh, "Iya, syukurlah kamu bisa mengerti. Aku harap kamu bisa hidup dengan lebih baik setelah menjadi perwakilan Kota Setala. Anggap saja ini adalah ganti rugi untukmu selama ini."
"Ganti rugi?"
Arman tertawa dan menatap Marsaha yang tampak sangat asing di depannya. "Apa kamu pikir aku perlu hal seperti ini?"
"Tentu saja."
Marsha juga menatap Arman dengan dingin.
"Haha ... "
Arman

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda