Bab 308
Suara teriakan yang menggelegar membuat semua orang yang ada di dalam kamar terkejut.
Mata Harper menyipit tajam, tampak kaget melihat kedatangan Arman. "Kenapa kamu di sini?"
"Harper!"
Mata Arman sudah berkobar marah, seolah-olah dialah Dewa Kematian di sini.
Hati Harper bergetar hebat.
Namun, dia segera sadar bahwa ini adalah wilayahnya sendiri!
Dengan adanya pasukan sang paman di sini, dia tidak perlu takut pada bocah itu!
"Arman!"
Tatapan Sofia tertuju padanya.
Ketakutan di matanya perlahan mulai surut. Air mata penuh kesedihan mengalir tak terkendali kala matanya menangkap sosok yang dia kenal.
Namun, sebelum air matanya mengalir.
Rasa kesedihan dalam hatinya tergantikan oleh kekhawatiran yang mendalam dalam sekejap.
Ini adalah markas pasukan Ari.
Kedatangan Arman sama saja seperti menyerahkan diri!
"Arman, pergilah! Jangan pedulikan aku!"
Dia mendongak dan berteriak pada Arman.
"Hei, Jalang. Siapa yang menyuruhmu bicara?"
Harper menekan kepala Sofia kembali ke atas meja.
"Sofia!"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda