Bab 324
Hadi merasa cemas.
Tuan mau membunuhku, ya?
Tampak luar, ekspresi Hadi terlihat angkuh dan tegas, tidak ada kecemasan sama sekali.
Sambil menatap Cassia, Hadi berkata dengan sopan, "Sebenarnya, aku sudah lama kenal dengan Pak Arman. Dengan kata lain, kami adalah mitra bisnis."
"Mitra bisnis?"
Cassia terkejut mendengarnya.
Arman dulu adalah pebisnis?'
"Benar, jadi hubunganku dengan Pak Hadi sangat dekat."
Hadi tersenyum dan mengangguk.
"Lalu?"
Cassia makin penasaran.
"Lalu?"
Hadi agak terkejut. Dia tidak mengerti maksud perkataan Cassia.
"Lalu, kenapa bisnisnya bangkrut? Arman bisa berbisnis denganmu, artinya bisnisnya waktu itu sangat sukses. Kenapa dulu dia tidak bilang?"
"Ini ..."
Hadi tidak menyangka, Cassia akan bertanya sedetail ini.
Hadi tidak siap dengan pertanyaan ini. Untuk beberapa saat, Hadi bingung menjawabnya.
"Lalu, aku bangkrut."
Pada saat ini, Arman membantu Hadi bicara.
Fiuh!
Hadi merasa lega.
"Bangkrut?"
Cassia terkejut mendengarnya.
"Ya."
Arman mengangguk.
"Pantas ..

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda