Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 336

"Milik Adrian?" gumam Arman. Jauh dalam mata yang gelap, ada secercah kemuraman yang perlahan melintas. "Apa sudah sadar kemampuan sendiri?" Melihat rupa Arman seperti ini, tatapan Tetua Kedelapan makin berbinar. Menurutnya, anak ini sudah terpukul oleh kata-katanya. "Hanya itu yang ingin kukatakan, jadi pikirkan sendiri," kata Tetua Kedelapan perlahan. Setelah itu, dia hendak pergi sambil memapah Julius yang terluka parah. "Tunggu." Namun, Arman sekali lagi menghentikannya. "Nak, aku sudah memberitahumu semua yang aku tahu, apa lagi yang kamu inginkan? Apa kamu pikir keluarga Setiadji bisa kamu permainkan?" Tetua Kedelapan mengerutkan kening dan merasa sedikit kesal dengan sikap Arman. "Haha, betul, kamu memang sudah mengatakan semuanya." Arman tertawa dingin saat mendengar itu. Tatapannya terlihat sedikit dingin saat menatap Tetua Kedelapan. "Tapi, apa kamu pikir aku akan percaya?" "Apa maksudmu?" tanya Tetua Kedelapan dengan tegas walau dia merasa cemas. "Karanganmu cukup bagus, tap

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.