Bab 813
"Apa yang kalian bicarakan dengan Pak Arman barusan?"
Farid mengerutkan keningnya dan menatap kedua orang yang tubuhnya menjadi kaku saat ini.
"Ng ...nggak kok. Kami nggak mengatakan apa pun."
Adrian segera menggelengkan kepalanya.
Darius terkejut hingga berkeringat dingin.
Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?
Bukankah Pak Farid seharusnya datang ke sini untuk menyapa Tuan Muda Adrian?
Lagi pula, bukankah Tuan Muda Adrian mengatakan bahwa ayahnya dan Pak Farid sudah membuat janji untuk membahas hal penting di Ruangan Angkasa?"
"Bukan apa-apa? Apa kalian yakin nggak bicara apa-apa?"
Ekspresi Farid seketika menjadi suram.
"Ka ... kami ... "
Adrian kebingungan.
Ketika menghadapi tekanan Farid yang sangat besar, mereka pun akhirnya tidak tahan, dan berkata dengan wajah pucat, "Ka ... kami baru saja mengatakan bahwa Ar ... Arman nggak pantas duduk di sini."
"Apa?"
Kemarahan terpancar jelas di wajah Farid.
Pak Arman tidak berhak duduk di sini, lalu siapa yang berhak duduk di sini?
"Pak Fa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda