Bab 820
"Pak Arman?"
Saiful mengerutkan keningnya.
Untuk beberapa saat, Saiful pun tidak bereaksi setelah mendapatkan informasi itu.
Dua hari yang lalu, Farid dan Arman saling bermusuhan. Namun, mengapa sekarang Farid memanggilnya dengan sebutan Pak Arman?
Farid bahkan tidak segan-segan menghina keluarga Frenko, bahkan orang besar itu demi bocah ini!
"Benar."
Farid berkata, "Beri tahu Pak Arman semua yang kamu ketahui. Dia sangat tertarik dengan kekuatan yang mendukungmu dan orang penting yang kamu sebutkan itu."
"Haha! Farid, apa otakmu terjepit pintu? Kenapa kamu tiba-tiba memanggil bocah itu Pak Arman dan berani menantang orang besar itu demi dia?"
Saiful tersenyum sinis. Tatapannya sangat tegas dan bahkan tidak bisa disembunyikan lagi.
Saiful memiliki dendam pada Farid, bukan hanya karena Farid memprovokasinya, tetapi juga karena anaknya, Adrian!
Dua orang bodoh ini berani melukai anaknya hingga seperti ini!
"Saiful, jangan menilai Pak Arman dengan menggunakan pemikiranmu yang sempit itu."

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda