Bab 869
"Kebanggaan?"
Saat ini hati Saiful sepenuhnya diselimuti oleh kegelapan.
Menghadapi celaan Arman, dia hanya tersenyum sinis dan berkata, "Apa hal itu ada manfaatnya bagiku?"
"Selama aku bisa mendapatkan kekuatan yang cukup, selama aku bisa mendominasi segala kekuasaan, itu sudah cukup bagiku!"
"Saiful, kamu memang sudah nggak bisa diselamatkan lagi."
Arman menggeleng dingin, "Kamu hanya bermain-main dengan api."
"Apa kamu sungguh berpikir bahwa keturunan sekte jahat Yordana itu benar-benar ingin membantumu, membantu keluarga Frenko?"
"Mereka hanya memanfaatkanmu. Begitu kamu nggak berguna lagi, nasib keluarga Frenko akan lebih menderita daripada siapa pun."
"Hei, bocah! Nggak perlu memecah belah. Aku nggak akan mengkhianati tuanku, dan nggak akan percaya pada omonganmu."
Saiful menyeringai dingin.
Baginya, Arman hanyalah provokator belaka.
Selama dia setia, mana mungkin tuannya akan meninggalkannya?
Dia hanya akan memberinya kekuatan yang lebih besar.
Kalau bukan karena tuannya itu, ma

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda