Bab 875
Halaman belakang kediaman keluarga Frenko.
Suasana terasa tegang.
Udara penuh dengan tekanan yang menyesakkan.
Arman menatap Saiful dan empat kepala keluarga terkuat ini.
Saiful tersenyum dingin, menatap Arman, "Hei, bocah! Hari ini ada empat kepala keluarga yang membantuku. Kamu nggak akan bisa pergi dari sini meski kamu punya sayap!"
Arman tetap menunjukkan ekspresi datar, tidak menanggapi.
Dia mengarahkan pandangannya pada kepala keluarga Zura tadi dan berkata dengan suara berat, "Pak Gilbert, meskipun aku nggak tahu mengapa kalian bekerja sama dengan Saiful, ada sesuatu yang harus kukatakan pada kalian."
Dia memutuskan untuk mencari celah melalui kepala keluarga Zura.
Dari kata-katanya tadi, terlihat bahwa dia masih punya hati nurani.
"Apa itu?"
Kepala keluarga Zura mengerutkan kening.
Tiga kepala keluarga lainnya juga menatap tajam pada Arman, khawatir dia akan melakukan suatu trik yang licik.
Bagaimanapun, seorang ahli di tingkat Perkasa Langit, tak bisa diremehkan meskipun saat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda