Bab 899
Bam, bam, bam ...
Saat ini, Arman sedang menampar lantai secara dahsyat di dalam ruang rahasia.
Di bahwa siksaan racun, pembuluh darah tubuhnya sudah berubah bentuk dan melilit menjadi satu.
Aliran darah itu pun mengalih berlawanan arah bagaikan kobaran api. Hal ini menyebabkan pembuluh darah menggembung dan kulit seluruh tubuhnya menjadi merah.
Di antara warna merah bahkan terdapat beberapa warna ungu.
Ini adalah tanda bahwa meridiannya akan meledak.
"Ah ... "
Arman mengangakan mulut dan menjerit kesakitan, bahkan tidak bisa mengeluarkan suara apa pun.
Perasaan itu bagaikan tulang ikan yang tersangkut di tenggorokan.
Hal yang lebih mengecewakan adalah seiring dengan Racun Malkite yang terus berefek dalam tubuhnya, kepalanya terasa makin pusing.
Bagaikan pembuluh darahnya akan terkikis oleh racun dan darah mengalir berlawanan arah.
Dia sama sekali tidak dapat menghirup udara segar.
Meskipun meridiannya tidak bisa melawan, jantungnya juga akan segera berhenti berdetak karena rasa sesak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda