Bab 916
Tubuh Saiful gemetar hebat.
Saiful mengangkat kepalanya dan menatap Arman. Matanya sangat merah. Dia pun memohon, "Ka ... kamu nggak bisa membunuhku!"
"Hehe! Oh, ya?"
Arman menatap Saiful dengan tatapan dingin.
Saiful terkejut dan berkata dengan gemetar, "Semua ini hanya salah paham saja! Aku nggak punya niat jahat terhadap Nona Welda!"
"Apa kamu pikir aku akan memercayainya?"
Arman tersenyum dengan tenang.
Senyuman yang muncul di sudut bibirnya bagaikan bunga kematian yang mekar dengan sempurna.
Wajah Saiful menjadi pucat. "Ka ... kalau kamu membunuhku, Kerajaan Parwiz nggak akan pernah hidup damai lagi!"
"Selain itu, aku adalah jenderal Kota Yardan. Aku adalah orang dari medan tempur!"
"Kalau kamu membunuhku, negara pasti akan menuntutmu bertanggung jawab!"
"Hehe! Oh, ya?"
Senyuman Arman makin tajam. "Kalau kalau kamu melanggar disiplin militer, sebagai panglima tertinggi Kerajaan Parwiz, aku harus menghukummu!"
"Panglima tertinggi?"
Saiful tiba-tiba terkejut.
Saiful menatap Arman de

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda