Bab 82
"Benar-benar konyol. Aku kira Axel sengaja memuji-muji tulisannya sendiri seolah-olah sangat hebat, mengaku belajar dari master tertentu untuk menipu semua orang. Ternyata, dia bahkan lebih nggak tahu malu dari yang kubayangkan."
"Dia bilang apa barusan? Siapa pun yang membeli kaligrafinya, dia akan mengabulkan satu permintaan orang itu. Ajukan permintaan ya nggak masalah sih, tapi dia juga mengajukan syarat, dia akan bantu asalkan permintaan nggak berlebihan. Bukankah artinya dia yang tentukan pemintaan yang bisa dipenuhi?"
"Sombong sekali! Mau sombong, tapi nggak begini caranya. Axel begitu yakin hasil karyanya pasti laku. Kalau nggak, dia nggak akan berani bilang sesuatu seperti berkontribusi untuk amal. Ini jelas mengingatkan semua orang bahwa hari ini adalah acara amal Keluarga Warsana, semua orang harus ikut serta untuk menghormati Keluarga Warsana."
"Nggak tahu malu! Benar-benar nggak tahu malu!"
Saat menatap Axel yang tenang di atas panggung, Clara merasa tidak senang.
Dia lang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda