Bab 86
Clara dan Jessi sekarang tenggelam dalam imajinasi mereka sendiri. Mereka tidak terima dengan situasi yang terjadi saat ini.
Hanya penjelasan ini yang masuk akal, dan yang terpenting, bisa membuat hati mereka tenang.
Jessi menatap Clara, lalu berkata dengan lembut, "Clara, meskipun kita ingin membongkar sifat asli Axel, mungkin sekarang bukan saat yang tepat. Lagi pula, Keluarga Warsana sudah melakukan segalanya. Meskipun semua orang tahu, mereka nggak akan berani berkomentar demi menjaga hubungan dengan Keluarga Warsana."
"Jadi, mungkin kita hanya bisa diam-diam menyaksikan sandiwara Axel."
Meskipun Jessi berkata begitu, matanya memandang ke arah Axel dengan keraguan dan kekhawatiran, seolah-olah dia mulai meragukan identitas Axel.
Namun, meskipun muncul keraguan, Jessi tidak mengatakan apa-apa.
Sementara Clara, dia terlihat sangat marah.
"Sialan, hanya karena harus menjaga reputasi Keluarga Warsana, kita harus menyaksikan sandiwara Axel tanpa berbuat apa-apa. Aku kesal sekali."
"Baik

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda