Bab 190
Begitu Lily selesai berbicara, Karina berdiri dan menatap Lily tajam.
"Lily, kamu sudah gila ya! Pria mana yang benar-benar jujur? Selama dia nggak bawa cewek itu pulang ke rumah dan nggak merebut posisimu sebagai Nyonya Febrianto, itu sudah cukup. Kenapa kamu malah menuntut lebih dari itu?"
Amarah Karina memuncak begitu cepat.
Lily tertegun mendengar nada bicaranya yang meledak-ledak. Dia hanya bisa menatap ibunya dengan bingung.
Dalam hati, Lily bertanya, 'Sejak kapan meminta suami nggak selingkuh menjadi hal yang keterlaluan?'
Namun, Karina tidak peduli. Dia melanjutkan dengan nada yang makin menyalahkan, "Apa kamu nggak lihat kondisi keluarga kita? Situasimu itu nggak lebih baik! Kamu itu sangat beruntung bisa menikah sama Sandy. Kesempatan seperti ini jarang datang! Kenapa kamu nggak bisa kompromi? Kalau Ayahmu tahu soal ini, dia pasti bakal mengamuk!"
Karina benar-benar murka.
Reaksinya seolah-olah Lily baru saja melakukan kesalahan besar yang bertentangan dengan hukum.
Dengan su

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda