Bab 198
Suara klakson mobil yang menjauh pun membuat Lily diliputi rasa takut yang baru terasa setelah kejadian itu berlalu. Usai tersadar, dia segera melepaskan diri dari pelukan Sandy.
Namun, rambut panjangnya tersangkut di kancing kemeja pria itu, menyebabkan rasa sakit di kulit kepalanya. Dia refleks kembali mendekat ke pelukannya.
Dua kancing kemeja Sandy itu terlepas, memperlihatkan dada berwarna kecokelatan yang berotot. Pipi Lily tanpa sengaja menyentuhnya.
Sandy menatapnya dengan sorot mata suram ketika melihatnya kembali ke pelukannya dengan hidung kemerahan dan mata berkaca-kaca.
Rasa sakit yang dia rasa membuatnya mengeluh sedikit. Suaranya yang serak akibat flu terdengar lembut dan menggoda dalam keheningan malam.
"Jangan bergerak!" seru Sandy kesal. Meskipun angin dingin menusuk tubuhnya, panas membara dalam dirinya membuat Lily merasa tidak nyaman.
Rasa panas dan dingin yang bercampur membuatnya tidak nyaman. Dengan wajah muram, satu tangan Sandy menahan leher Lily, menekan kepa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda