Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 212

Setiap kali memikirkan hubungan mereka yang sudah seburuk ini, hati Lily sakit. Begitu sakit hingga sulit bernapas. Namun, dia masih punya akal sehat. Dia menundukkan pandangan dan dialihkan dari Sandy, lalu menarik pelan tangannya dari genggaman pria itu. Telapak tangannya masih hangat, bahkan menjalar hingga ke dada. Sakit, bahkan lebih sakit ketimbang perlakuan kejam pria itu pada Lily. Tangan Sandy yang mendadak kosong pun membuat hati Sandy ikut kosong, entah mengapa. Alisnya berkerut, lalu menatap ke arah Lily. Sinar matahari menembus jendela mobil, menyinari wajah Lily hingga pipi merah mudanya terlihat lembut nan halus. Bagian belakang telinganya terlihat agak merah. Dulu, tampaknya dia tidak pernah mengamati Lily dengan baik. Bibir merah, gigi pun putih. Kulitnya ikut putih nan cantik. Lily adalah wanita tercantik yang pernah Sandy temui. Meskipun terlambat, pengakuan ini berhasil terdengar. Tiit! Tiit! Klakson mobil di belakang berbunyi. Lampu merah berubah hijau, Sandy pun t

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.