Bab 214
"Aku sudah bilang, aku mau cerai dengan Sandy. Pasti, aku sungguhan berniat cerai," tegas Lily.
Karina menatap kemeja hitam yang Lily kenakan, sontak bertanya, "Kamu pakai baju dia. Jangan bilang padaku, kamu pulang tanpa berhubungan intim?"
Lily terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.
"Kalau sudah sejauh ini, kenapa nggak sekalian situasinya dimanfaatkan dan bilang kalau kamu nggak mau cerai?"
"Nggak ada yang mau 'memanfaatkan situasi'!" sela Lily, terdengar tidak sabar. "Ibu, apa nggak mengerti maksud ucapanku? Aku yang mau cerai. Jadi, aku yang nggak mau. Ibu paham ..."
Plak!
Karina, yang marah besar, mengayunkan tangannya untuk menampar Lily.
"Aku sampai rela mempermalukan diri di depan Sandy dan memberi tahu hal-hal baik tentangmu. Untung dia tertarik padamu, tapi kamu bilang nggak mau? Lily, kamu gila!"
Lily memegang pipinya yang panas dan perih. Darah di tubuhnya serasa membeku, membuatnya berdiri kaku di tempat.
Tidak heran kalau Sandy pernah bilang, hubungan mereka dilandasi s

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda