Bab 224
Meskipun ada di tengah-tengah mereka, Shita tidak dianggap bagian keluarga Febrianto.
Ucapan Lidya soal "orang luar" langsung menegaskan perbedaan status antara Shita dan Lily.
Namun, Lily tidak merasa lebih baik sekalipun mendengar ucapan itu. Dia bangkit dari kursinya, tetapi suara Lidya kembali menghentikannya.
"Lily, kamu saja yang obati luka Sandy," perintah Lidya.
Lily menatap Sandy, mencoba membaca reaksinya.
Namun, sebelum Lily sempat menebak pikiran Sandy, jawabannya datang dengan tindakan. Pria itu tidak membutuhkannya.
Tanpa berkata apa-apa, Sandy mengambil kotak obat itu dan menyerahkannya langsung ke Shita. Dia menyingsingkan lengan baju, mengulurkan tangan, dengan singkat berkata, "Kamu saja."
"Oke." Shita segera berlutut di samping Sandy. Dengan cekatan, dia mengambil kapas yang sudah dibasahi alkohol dan mulai membersihkan luka kecil di punggung tangan Sandy.
Lily memperhatikan mereka berdua dengan tatapan datar. Sejenak setelahnya, dia memalingkan wajah dan memutuskan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda