Bab 279
Ponsel Felix kembali berdering. Setelah masuk ke dalam mobil, dia menjawab panggilan itu.
"Kamu 'kan sudah janji mau pergi kencan buta hari ini! Kenapa malah ninggalin calon pasanganmu sendirian?" Yahya membentak, suaranya dipenuhi amarah yang begitu nyata, meskipun hanya melalui telepon.
Felix memasang sabuk pengaman, suaranya tetap tenang dan lembut. "Ada pekerjaan yang harus diselesaikan. Aku bukannya ingkar janji, sebelumnya sudah kuberitahu ke wanita itu."
Namun, Yahya tidak menerima alasan itu. "Mengabari orang lain setengah jam sebelum janji untuk nggak datang, bukankah itu sama saja dengan mengingkari janji?"
"Aku memang nggak tertarik dengan perjodohan," ujar Felix tegas. "Menjelang akhir tahun, pekerjaanku sangat sibuk. Jadi tolong, jangan atur perjodohan lagi untukku."
Yahya langsung menyingkap kecurigaannya. "Apa alasanmu nggak tertarik dengan perjodohan? Jangan-jangan, sudah ada orang yang kamu suka?" Yahya mendesak lebih jauh. "Kamu tiba-tiba pergi ke luar negeri, lalu ti

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda