Bab 383
Sandy tidak mengerti. "Surat Gugatan Cerai punya siapa?" tanyanya.
"Omong kosong, tentu itu milikmu!" seru Lidya santai. "Kalau bukan kamu, apa aku harus gali kubur kakekmu untuk cerai dengannya? Apakah aku harus meminta orang tuamu yang saling mencintai itu untuk bercerai?"
"Kenapa aku harus bercerai?" Sandy balik bertanya penuh kebingungan. "Apa Lily datang menemui Nenek?"
Jadi, Lily memang sudah siap untuk bercerai. Oleh karena itu, dia memilih untuk pindah rumah dan memberi tahu keluarga Sudarsono bahwa mereka sudah bercerai.
Namun, Lily yang kecil tidak bisa melawan yang lebih kuat atau berkuasa, sehingga dia hanya bisa terus menahan diri!
Saat menyadari semua itu, wajah Lidya refleks menegang karena marah. "Dia bisa menahan diri. Dia memang nggak datang padaku. Tapi, sebagai neneknya, aku nggak bisa tinggal diam! Aku nggak mau punya cucu yang memalukan sepertimu!"
Sandy tidak percaya mendengarnya. "Kenapa Nenek sampai bilang aku memalukan?"
"Keluarga kita, keluarga Febrianto, sud

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda