Bab 457
Marsha membawa dua pengacara bersamanya. Apartemen dengan satu kamar tidur dan satu ruang tamu itu berukuran kecil.
Kehadiran mereka membuat ruangan terasa sesak.
Meskipun tangan kanannya tidak bisa bergerak dengan leluasa, Lily tetap menyiapkan air panas dan menuangkannya untuk mereka.
Kedua pengacara menarik dua kursi dan duduk di ujung meja kopi.
Lily dan Marsha duduk di sofa.
"Kemarin, aku menelepon Tara buat memahami situasinya," Marsha membuka percakapan lebih dulu. "Aku sudah tahu semua yang dilakukan Shita. Di masalah ini, kamu memang dirugikan banget. Sandy memang lamban dalam urusan perasaan."
Kata lamban itu bukan hanya mengacu pada ketidakpekaannya terhadap perasaan orang lain, namun juga terhadap perasaan yang ditujukan padanya.
Marsha memang sangat piawai dalam pekerjaannya, namun tidak begitu pandai menangani urusan pribadi seperti ini.
Melihat Lily yang tetap diam tanpa menanggapi, Marsha lantas memahami bahwa wanita itu sudah benar-benar membulatkan tekadnya untuk berc

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda