Bab 620
Jonatan menyingkap selimut dan turun dari tempat tidur. "Nggak usah, pagi-pagi begini sudah kenyang lihat kemesraan kalian."
Kasur kecil itu tidak nyaman. Jonatan meregangkan tubuh dan lehernya sebelum meninggalkan bangsal.
Lily tahu betul kenapa Jonatan menemaninya di sini. Felix juga tahu alasannya, tetapi dia cukup tahu diri untuk tidak mengungkitnya.
Nama Sandy kini telah menjadi tabu bagi Lily.
Usai makan, Karina akhirnya terbangun. Lily segera mengambilkan air hangat untuk menyeka wajah dan tubuhnya.
Saat Lily sedang menyeka, Karina menangis.
"Ibu bermimpi tentang ayahmu. Dia kembali dengan membawa uang buat membayar biaya pengobatanku, sampai tinggal untuk merawatku …"
Penyakit yang menimpa Karina tidak memberikan pukulan sehebat saat Cahyo meninggalkannya dan membawa kabur uang mereka.
Hanya semalam saja, Karina tampak menua 20 tahun. Uban mulai tumbuh di rambutnya dan kerutan di sudut matanya tampak makin dalam.
Dengan lembut, Lily menyeka air mata yang membasahi pipi sang Ibu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda