Bab 623
Saat mendengar suara pintu yang terbuka, Sandy menoleh. Melihat bahwa yang masuk adalah Lily, dia pun melangkah mendekat.
"Ada apa?"
Lily menutup pintu bangsal dan mengamati pakaiannya, "Kamu ngapain?"
Sandy menjelaskan, "Jaga malam."
"Belum cukup, ya, main-mainnya?" Alis Lily berkerut. "Sampai kapan kamu mau bikin keributan?"
Seorang CEO perusahaan berubah jadi tenaga medis?
Ini benar-benar keterlaluan.
Reaksi Lily sesuai dengan dugaan Sandy. Dia memandang Lily dengan alis mengernyit.
"Setelah kondisi ibumu stabil nanti, kasih aku waktu lima menit buat omong."
Lily memalingkan wajah, tatapannya jatuh ke arah mana pun selain ke arah Sandy.
"Nggak perlu."
Sandy melangkah makin dekat ke arah Lily, nada suaranya pasti dan mantap saat dia berkata, "Perlu, kita ..."
Begitu mengingat bahwa mereka sedang di rumah sakit, dan Lily masih harus merawat Karina, Sandy menghentikan niatnya untuk membicarakan apa pun yang mau dia bicarakan.
Suasana hatinya pasti akan makin jelek. Kalau Lily tidak mau

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda