Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 683

"Kenapa nggak ada kesempatan lagi?" Mata Sandy yang hitam pekat memancarkan ketidakmengertian. "Mereka belum menikah, 'kan?" Wajahnya yang tegas mencerminkan keteguhan hati. Lidya berpikir, jika Lily dan Felix memang berjodoh, pernikahan itu akan tetap terjadi meskipun dia memberi tahu Sandy. Namun, melakukan hal seperti itu hanya akan membawa lebih banyak penderitaan bagi Lily. Sandy sudah cukup menyakiti Lily. Dia tidak bisa membiarkan Sandy mengulangi kesalahan yang sama lagi. "Belakangan ini, Nenek sering sakit kepala dan ingin pergi ke gunung, sekalian mau mendoakan jodoh kamu juga. Bisa antarkan Nenek ke sana?" Sandy tidak percaya tidakhayul. Dia terdiam diam sejenak. tidak lama, dia mengangguk dan berkata, "Oke, aku akan antar Nenek. Kapan kita berangkat?" "Besok pagi." Lidya menatapnya. "Siapkan dua koper." Sandy mengernyit. "Kok bawa dua koper? Aku, kan, cuma mengantar Nenek." Lidya kembali memejamkan matanya. Suaranya tetap tenang saat dia berkata, "Untuk mendoakan jodohmu, k

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.