Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 715

"Itu namanya bodoh!" Krisna berkacak pinggang, kemarahannya sudah sampai ke ubun-ubun. "Orang kayak gini nggak bisa kita bantu, biar dia urus saja masalahnya sendiri!" Leoni lantas berdiri. "Aku nggak perlu kamu urus, apalagi kamu bantu!" Usai berkata demikian, Leoni keluar dengan tergesa-gesa. Krisna ingin mengejarnya, tetapi Sachi lebih dulu menahannya. "Kak Krisna, kakimu belum sembuh, biar aku yang mengejarnya!" "Sudahlah, nggak perlu mengejarnya," ujar Krisna tanpa ragu. "Dia nggak punya siapa-siapa di sini, dia pasti akan balik lagi kalau sudah tenang. Kamu juga, kan, nggak terlalu sehat, rugi kalau sampai kenapa-kenapa gara-gara mengejar dia." Tetapi Sachi tetap bersikeras mengejarnya ke luar. "Aku tetap pergi melihatnya ..." Leoni tidak terlalu tahu tempat ini. Selama ini, dia hanya tahu supermarket di bawah dan jalan menuju studio Lily. Buru-buru dia turun dan melangkah di jalanan tanpa tujuan, di bawah lampu neon yang menerangi pemandangan malam Jayendra. Sachi bersusah payah

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.