Bab 14
Semua teman Fara yang lain pun saling berpandangan, lalu akhirnya kembali menatap Fara yang sibuk memotong steik. Fara tidak terlihat ingin melanjutkan obrolan lagi.
Pembicaraan mereka pun spontan terhenti di situ.
Malam harinya, Fara mengucapkan selamat tinggal kepada temannya yang mengantarnya pulang.
Setelah itu, dia perlahan menaiki tangga kembali ke kamarnya.
Setelah mandi, berganti pakaian dan keluar dari kamar mandi, pembantunya sudah menyiapkan camilan tengah malam di atas meja.
Setelah melihat Fara keluar, pembantu itu pun membungkuk dan berjalan pergi.
Fara pun duduk di kursi sambil meminum kopi dan memainkan ponselnya.
Belum sempat Fara mengernyit karena rasa pahit kopi yang menyerang tenggorokannya, ponselnya mendadak bergetar.
Ekspresi Fara langsung berubah begitu mengangkat telepon yang masuk.
Karena telepon itu dari kepala desa tempat pamannya tinggal.
Kepala desa pun memberi tahu Fara bahwa bibinya jatuh sakit semenjak mengetahui perbuatan Kris.
Pamannya sibuk merawat b

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda