Bab 238
...
Keesokan paginya, Nadira mendadak pergi ke rumah sakit dan mengambil nomor antrean di bagian ginekologi.
Yovita merasa heran. "Seharusnya kamu ke bagian kandungan. Bagian ini untuk kasus aborsi."
Nadira menatapnya. "Ya, aku memang mau aborsi. Beri tahu L, suruh dia ke sini."
"Apa?" Yovita kaget setengah mati, tetapi perlahan menyadari maksud Nadira. Dia menepuk dadanya lega. "Kamu hampir membuatku mati ketakutan. Jangan coba-coba gugurkan anak angkatku!"
Nadira mengusap perutnya dengan senyum tipis. Dia berujar, "Maaf, ya, sayang. Ibu nggak akan menyakitimu. Ibu cuma ingin memberi dia pelajaran."
Yovita pun segera menyebarkan berita itu.
Di kantor CEO di lantai atas Gedung Royal, Sada baru selesai melacak keberadaan Nyonya Nadira. Wajahnya pucat saat berlari untuk melapor. "Pak Lionel, Nyonya Muda ada di ... "
Beni merasa sudah waktunya wanita itu memaafkannya, jadi dia bersiap untuk menjemputnya. "Di mana dia?"
"Di rumah sakit, kelihatannya berniat menggugurkan bayinya."
Tangan Be

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda