Bab 287
Nadira menerjemahkan dinginnya pertanyaan itu. Beni sedang menuntut alasan mengapa dia terlambat dan tampak tidak peduli ketika Beni menghadapi situasi kritis.
Nadira mengerti kekecewaannya, tetapi semua kepahitan hanya bisa dia telan sendiri.
Dia tidak mungkin menjelaskan bahwa semalam dia diam-diam menyelamatkan Pak Fico agar Beni selamat dari bahaya. Itu semua adalah hasil dari kesalahan yang dibuat oleh pamannya dan Nadira terpaksa menanggungnya.
Apalagi soal kejadian di hotel bersama Ronald, dia tidak bisa mengatakan itu. Nadira tahu, jika mengungkapkannya, Beni akan kehilangan kendali.
Waktu berlalu perlahan, detik demi detik terasa seperti tahun.
Nadira menelan semua kesakitan itu, menatap Beni dengan mata kosong yang penuh luka, lalu berusaha menjawab dengan nada tak peduli, "Aku di Kota Rovelia merawat Paman. Lagi pula, aku datang pun nggak akan mengubah keadaan."
Tangan Beni yang semula mencengkeram kerah bajunya terlepas begitu saja. Jari-jarinya yang panjang dan indah teras

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda