Bab 414
Ronald sepertinya sudah terbiasa menyebut mereka sebagai "gadis-gadis".
"Ronald ... maaf kalau ini agak lancang, tapi umurmu berapa?" tanyanya dengan hati-hati.
"Tiga puluh dua. Kenapa? Menurutmu aku sudah terlalu tua?" tanyanya santai, nada suaranya terdengar bercanda. Tanpa menunggu jawaban, dia melambaikan tangan ke arah perawat untuk mengurus kepindahan Nadira dari rumah sakit.
Nadira yang cerdik memilih untuk tidak menjawab pertanyaan itu. Sebagai gantinya, dia bertanya, "Sekarang kita mau ke mana?"
"Kemarin aku bilang akan mencarikan apartemen untukmu. Aku sudah memilih beberapa tempat yang cocok."
Tanpa curiga, Nadira naik ke dalam Cayenne miliknya.
Pria itu selalu tampil rendah hati, begitu juga dengan mobilnya. Sosoknya yang tenang dan kalem tampak makin selaras dengan jam tangan mewah yang melingkar di pergelangan tangannya.
Kemeja abu-abu terang yang dikenakannya meredam aura dominannya, berbeda dengan Beni yang meskipun hanya mengenakan kemeja putih, tetap terlihat kuat dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda