Bab 548
Beni tertegun sejenak, lalu menoleh dan menatap ke arah ruang tamu.
"Kamu sengaja bilang ke dia kalau kita tidur di hotel semalam, ya?" Beni menggertakkan gigi, ingin mencekik perempuan ini.
"Kamu pikir aku nggak punya kerjaan? Mending kamu tanya ke dia saja, berapa tarif sewa detektif."
Nadira lalu melanjutkan dengan nada enteng, "Soal Ruby, Pak Beni nggak usah khawatir. Kami bisa urus sendiri. Dadah."
Perempuan itu dengan cepat memutus panggilan. Entah bagaimana, saat Nadira uring-uringan di telepon tadi, Beni merasa bahwa nada bicara perempuan itu terdengar lucu..
Tanpa sadar, dia tertawa kecil meskipun ekspresinya dengan cepat kembali suram. Dia mau lihat, bagaimana cara Nadira menyelamatkan dirinya sendiri sekarang.
Dasar perempuan tidak tahu diri. Begitu dia memberi perintah, para pemegang saham itu pasti tidak akan melepaskannya.
Cepat atau lambat perempuan itu pasti akan menelepon lagi, memohon-mohon padanya. Saat itu, dia akan membuat perempuan itu menangis!
Beni berjalan kemb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda