Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 555

Sementara itu, di penjara Rovelia ... Ronald mengajak pengacara dan menemani Nadira masuk. Di ruang kunjungan, ketika melihat sosok Paman Morgan yang kurus kering dan pucat, Nadira langsung meneteskan air mata. "Paman Morgan ... " Mata Morgan juga berkaca-kaca. Dengan bertumpu pada tongkatnya, dia berjalan menuju kursi dengan susah payah. Karena rasa haru, butuh beberapa saat hingga dia akhirnya bisa berkata-kata. "Nadira, sudah tiga tahun aku menunggu. Akhirnya kamu menjenguk. Kenapa selama ini kamu nggak pernah datang? Di sini, informasi dibatasi. Aku khawatir Beni balas dendam dan membuatmu menderita." Tidak hanya menderita, Nadira bahkan sempat mati satu kali. Namun, semua yang terjadi selama tiga tahun ini tidak mungkin diceritakan dalam satu atau dua kalimat. Setelah menyuap dua sipir penjara agar pergi, Ronald segera mendekat dan menepuk bahu Nadira, menenangkannya. "Langsung bicarakan yang penting saja dulu." "Paman Morgan, ini pengacara yang aku ajak. Dia akan merekam pembicar

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.