Bab 567
Nadira benar-benar terkejut mendengar kata-kata Beni. Amarahnya langsung meluap. Tubuhnya bahkan sedikit bergetar.
Apa hak pria itu melarang Morris memanggilnya ibu?
Memangnya selama ini siapa yang membesarkan anaknya?
"Beni, itu juga anakku! Kamu nggak berhak mengaku sebagai ayahnya! Serahkan dia ke aku!"
Karena terlalu mencemaskan anaknya, Nadira jadi sedikit kehilangan kendali. Suaranya terdengar lirih dan tercekat.
Dia mencoba memberi isyarat dengan matanya kepada Morris, berharap si kecil mengerti dan segera menjauh dari laki-laki jahat yang berbahaya ini.
Namun, mengapa Morris yang biasanya cerdas itu kali ini tidak paham? Saking frustrasinya, Nadira sampai ingin mengentakkan kaki.
Beni berjalan mendekat dengan gusar. Dari sikapnya, Nadira seolah melihat tekad Beni yang siap berperang demi mendapatkan hak asuh anak.
"Nadira, mukamu tebal juga. Ternyata di dunia ini ada perempuan setega kamu, ya?"
"Dia juga anakmu? Beraninya kamu mengaku sebagai ibu!"
"Kenapa juga aku harus takut?

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda