Bab 664
Zea terlihat seperti baru saja menemukan rahasia besar. Bibir kecilnya mengulas senyum.
Ayah dan ibunya berciuman!
Dulu Hazel juga pernah menciumnya.
Gadis kecil itu menyukai Morris, makanya mencium.
Zea menoleh ke Morris dan berkata dengan polos, "Kayaknya Ayah masih suka sama Ibu, ya."
"Aku nggak suka Ayah begitu. Kasar." Melihat ibunya hampir menangis, Morris buru-buru memakai masker, ingin menghampiri orang tuanya.
Zea cepat-cepat menghentikan saudara kembarnya, membekap mulut Morris.
"Mmphh ... mmphhh ... " Morris memelototi Zea.
Zea punya sedikit niat tersembunyi. Bocah itu memohon, "Morris, biarkan Ibu hamil anaknya Ayah lagi. Aku dengar, ciuman bisa bikin punya anak."
"Kalau kita punya adik, mereka mungkin akan berbaikan."
Dari mana Zea dengar hal itu?
Morris sama sekali tidak bisa memahami isi kepala Zea.
Beni berengsek itu sepertinya tidak bisa mengajari anak dengan baik.
Plak!
Kelakuan Beni yang seenaknya akhirnya disudahi oleh sebuah tamparan.
Wajah kecil Nadira merah padam

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda