Bab 774
Namun, Beni tidak punya pilihan. Lebih baik seperti ini daripada perempuan itu tahu soal penyakit ibunya.
Jika ibunya tidak sembuh dan meninggal, bukankah perempuan itu akan merasa bersalah seumur hidupnya?
Dia tidak hubungan mereka diguncang badai besar lagi.
Beni menatap asisten Feri dan mengangguk sopan. "Mari, Pak."
Di ruang perawatan, Reva baru saja meminum obat yang dibawakan perawat.
Beni masuk bersama asisten Feri dan bertanya, "Bu, waktu Ibu masih koma, Paman Feri dari New Royal datang dan ingin mengakuiku sebagai anaknya."
Reva tertegun sejenak. Wajahnya menunjukkan emosi yang tersembunyi. Rahasia yang selama ini tersimpan rapat tiba-tiba diungkapkan oleh anaknya.
Dia adalah wanita yang berpikiran sederhana. Jari-jarinya agak gemetar karena canggung.
Asisten itu maju dan berkata dengan sopan, "Nyonya Reva, perkenalkan, saya ajudan Pak Feri. Beliau sudah mengakui Pak Beni sebagai anak."
"Beliau juga senang Nyonya sudah sadar. Saya diutus untuk memberi bingkisan dan menjenguk N

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda