Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 782

Beni menggertakkan gigi. Mulutnya jadi berbicara tanpa pikir panjang. "Iya juga. Tiga tahun lalu hubungan kalian sudah nggak jelas, pernah tidur bareng di bak mandi pula." "Belakangan ini, dia juga pasti sering menemanimu, 'kan? Pantas saja kamu nggak mau rujuk dan nggak mau menemuiku." "Kamu sudah menyiapkan dia buat pelampiasan, ya? Mentang-mentang sudah punya cadangan, sekarang kamu bisa sok." Betapa menyakitkan mulut tajam pria itu saat memaki dirinya dan Ronald dengan kata-kata pedas. Dada Nadira terasa sesak karena kata-kata Beni yang kasar itu. Kepalanya terasa berdenyut dan matanya berkaca-kaca. Sambil menahan agar air matanya tidak jatuh, perempuan itu berteriak, "Ya, aku nggak mau rujuk karena memang lagi cari laki-laki lain. Buat apa aku rujuk sama laki-laki berengsek yang selingkuh sana-sini? Lupakan saja mimpi konyolmu itu!" "Sudahi saja omong kosongmu. Mulai sekarang, kamu cuma ayah dari anak-anakku. Kita nggak ada hubungan apa-apa lagi!" "Pak Beni yang terhormat sudah de

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.