Bab 786
Dengan susah payah, Nadira akhirnya berhasil membujuk anaknya untuk tidur.
Melisa masuk dari sebelah.
Gadis itu membawa semangkuk bubur dan meletakkannya di meja. "Kak, tadi kamu sama Beni bertengkar sampai lupa makan. Jangan sampai sakit lagi, nanti ayahku sedih."
Nadira tiba-tiba teringat akan pangsitnya. Sia-sia saja dia memasak buat anaknya.
Dia pun mengambil mangkuk dan makan.
Melisa berkata, "Kak Yovita dengar soal Beni yang diam-diam ketemu cewek. Dia marah banget. Dia bilang, perlu nggak, dia bantu cari tahu siapakah cewek jalang itu."
Nadira terdiam sejenak. Tadi dia hanya sempat melihat foto itu sekilas. Dia terlalu sakit hati sehingga tidak memperhatikan sosok perempuan di foto itu.
Jari Nadira menggeser layar ponsel. Dia ingin melihat foto-foto itu sekali lagi.
Beni tampak memeluk gadis itu dengan erat. Hanya sedikit wajahnya yang terlihat. Namun, yang jelas, gadis itu masih sangat muda dan kulitnya sangat putih.
Tidak banyak yang bisa dikenali. Namun, Nadira tiba-tiba meny

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda