Bab 41
Namun Cindy tidak mengekspresikan rasa terima kasihnya. Dia hanya berkata pelan, "Terima kasih."
Felix tidak terlalu memedulikannya. Dia mencari sebuah tempat duduk, lalu membuka beberapa laman internet untuk menghabiskan waktu.
Di sebelahnya, seorang pria gemuk sedang memainkan gim Perang Langit.
Kemampuannya cukup baik, tapi saat ini tampak kewalahan dan tidak mampu mengendalikan permainan sepenuhnya.
Ketika Felix sedang menonton dengan penuh minat, pria gemuk itu menoleh dan bertanya padanya, "Kamu main gim ini?"
Felix mengangguk dengan rendah hati. "Bisa main sedikit."
Pria gemuk itu tampak terburu-buru dan hanya berkata, "Tolong mainkan sebentar. Aku mau menjemput dua teman." Lalu pergi.
Begitu Felix duduk, dia menyadari situasinya sangat tidak menguntungkan. Tim yang dia ambil alih hampir berada di ambang kekalahan total.
Felix tidak menyerah. Justru semangat juangnya semakin terpacu.
Felix mulai menggerakkan mouse dan papan ketik. Kecepatan tangannya secepat kilat, matanya terpa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda