Bab 45
Namun, ketika kata-kata hendak terucap, ucapan Cindy berubah.
"Hei, bakpao besar, apa aku melanggar hukum kalau menatapmu lebih lama?"
Felix malas menanggapinya dan hendak pergi.
Cindy sempat ragu, tapi akhirnya berkata.
"Permainanmu benar-benar hebat."
Felix sama sekali tidak menanggapi.
Cindy mengernyit lagi.
"Oh iya, apakah dulu kamu sering berkelahi?"
Felix tidak menjawab sama sekali.
Cindy mengernyit dan mau tidak mau menasihati.
"Berkelahi itu tidak baik, kelak sebaiknya jangan begitu lagi."
Dia terdiam sejenak, lalu bertanya lagi.
"Tadi di kamar, apakah kamu sedang mengajari Bayu bermain gitar?"
Dibandingkan dengan penampilan luar biasa Felix dalam gim, Cindy lebih menyukai pria yang berwawasan luas, memiliki kedalaman pikiran, serta penuh dengan bakat dan kepribadian.
Namun Felix hanya menggelengkan kepala.
"Saling berdiskusi."
Sesederhana itu?
Cindy tidak percaya.
Bayu memiliki bakat musik yang luar biasa, hingga bisa disebut seorang jenius, bagaimana mungkin seorang pria sepe

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda