Bab 55
Setelah pertandingan selesai, Raphael sangat puas dengan penampilan Zurvian. Dia melambaikan tangan, menyuruh Felix membagikan air mineral pada para pemain, lalu menjelaskan pada Zurvian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertandingan resmi
Namun setelah cukup lama, tak seorang pun yang mengantarkan air mineral.
"Air mineralnya mana? Kenapa belum juga dibawa ke sini? Masih mau bermain atau nggak?" tanya Raphael dengan nada marah.
"Orang itu kabur sambil membawa air mineral." Wajah mahasiswa masam sambil menggeleng dan menghela napas.
Raphael menoleh ke belakang, benar saja, dia melihat Felix berlari sambil memanggul satu kotak air mineral!
Sial. Tak memberiku kesempatan bermain saja sudah cukup, sekarang malah minum air yang kubeli sambil mengajariku?
Sudahlah!
Wajah Raphael seketika memucat karena marah. "Orang nggak berguna ini, jangan harap bisa turun ke lapangan."
Menjelang sore, begitu kembali ke asramanya, Felix menerima telepon dari Naga.
Ternyata Naga berniat memperkenalkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda