Bab 85
Benar saja, Felix merasa agak rumit.
Kalau Cindy masih bersikap sombong, dia bisa saja mengabaikannya.
Namun sekarang gadis itu berkata dengan nada memohon dan dengan begitu banyak orang melihat, Felix hanya bisa mengalah.
Felix juga tidak ingin dituduh menindas gadis karena masalah sekecil ini.
Felix mengikuti Cindy keluar dari aula, lalu berbelok di sudut dan tiba di sudut terpencil.
Felix bertanya dengan tenang.
"Cepat katakan ada masalah apa. Aku masih ada urusan."
Raut wajah Cindy menjadi agak rumit, dia menggigit bibir merahnya erat-erat dan berkata.
"Kudengar belakangan ini hidupmu cukup indah?"
Felix menjawab dengan datar.
"Bukankah kamu sudah melihatnya? Lumayan, 'kan? Kisah cinta maupun pelajaran sangat mulus."
"Kamu!"
Cindy sangat marah mendengar ucapan Felix hingga hampir menangis.
"Felix, apa kamu nggak akan pernah mencariku kalau aku nggak mencarimu?"
Felix terlihat bingung.
"Ngapain mencarimu? Untuk membuatku kesal? Aku nggak begitu senggang."
Cindy benar-benar marah den

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda