Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 927 Pertempuran Terakhir Di Pine River

Jika bukan karena Raiden Black dan beberapa orang tak dikenal lainnya yang saat itu membantu Tyr, dia tidak akan membiarkan keluarga Summers tetap hidup. “Kalian berdua masih memiliki hubungan sedarah. Tidak ada yang pernah mengharapkan kejadiannya akan seperti ini. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian berdua, saat ini aku akan menahan diri untuk tidak berkomentar. Namun, aku percaya padamu, saudaraku, bahwa aku memiliki alasan untuk mendukungmu dengan segala hal yang akan kau lakukan. “Terima kasih,” Tyr menjawab dan kemudian terdiam. Saat kendaraan yang mereka tumpangi melaju menuju Pine River, matahari mulai terbenam ke arah barat, mewarnai awan yang berarak diatas langit dengan warna merahnya yang terlihat cerah. Pertempuran antara Luc Mills dan Tyr tidak menimbulkan banyak kegembiraan di wilayah utara, karena baik Kirin Summers dan Enam Pintu menahan diri untuk tidak merilis berita terkait dengan pertarungan itu. Itulah alasan mengapa tidak ada banyak orang yang akan menonton pertarungan ini. Ini hanyalah pertempuran yang dilakukan secara pribadi dan tidak berkaitan dengan komunitas seni bela diri di wilayah utara. Pada saat Tyr dan Isaiah tiba, Zillion, Chasing Wind, dan anggota Enam Pintu lainnya telah memblokir akses jalan menuju Pine River dan juga jalan sebaliknya. Hanya sebagian orang tertentu yang diperbolehkan berada di sana. Bersamaan dengan itu, beberapa speedboat terlihat sibuk berputar-putar di seberang Pine River. Dengan cara itu, mereka berhasil mendorong beberapa perahu nelayan untuk menjauh dan membersihkan area di sekitar sungai. “Speedboad berasal dari keluarga Summers.” Chasing Wind menunjuk ke sebuah kapal dan berteriak padanya, “Ada sebuah kapal pesiar lain di belakang. Aku yakin Kirin Summers ada di dalamnya. ” “Hm!” Tyr hanya mengangguk dan menjawab, “Sepertinya dia tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Yah, kesabaranku pun sudah habis.” Chasing Wind kembali melanjutkan ucapannya, “Mungkin mereka membawa senjata. Aku sudah membuat semua orang siaga dan menerima izin untuk menggunakan penembak jitu. Aku ingin memastikan bahwa pertempuran antara kau dan Luc Mills akan dilangsungkan dengan adil dan jujur. Jika Kirin Summers berpikir sebaliknya, maka kami akan segera merespons dengan paksa. “Kau akan bertanding melawan Luc Mills di atas kapal nelayan di tengah sungai, Master Gate. Kau harus berhati-hati!” "Jangan khawatir." Tyr terlihat sangat santai dan tidak terlalu merasa khawatir jika Kirin akan melakukan perbuatan yang curang. Sampai dengan saat ini, sumsum tulang yang dimilikinya adalah prioritas Kirin; lalu berikutnya tentang nyawanya. "Perahunya sudah siap, Master Gate," ucap seorang anggota yang datang untuk mengingatkan Tyr. "Baik." Tyr mengangguk dan berbalik untuk melihat wajah Isaiah. “Tunggu aku di sini. Aku akan membalaskan dendam terakhir dari keluarga Yoder.” Isaiah menjawab dengan membungkukkan tubuhnya dalam-dalam. Meskipun dia terlihat gelisah, dia berusaha untuk menyembunyikannya karena itu hanya akan membuat Tyr merasa terganggu. Tyr melakukan sebuah lompatan yang besar dan mendarat di sebuah perahu kecil di tepi sungai, yang membuat semua orang di sekitarnya merasa takjub. Enam Pintu memiliki speedboat yang telah disiapkan untuk Tyr, tetapi sebaliknya, dia justru memilih perahu kayu yang kecil. Favorit penduduk setempat di sini, mereka akan naik perahu dan memancing menggunakan burung kormoran yang ada di sungai. Terdapat sebuah dayung dan tiang bambu di atas perahu. Beberapa burung terlihat berkeliaran di buritan kapal. Ketika Tyr mendarat di atas perahu, burung-burung yang tengah bertengger di atasnya mulai merasa ketakutan dan kemudian segera berlari melarikan diri, mengepakkan sayapnya dengan sekuat mungkin. Tyr meraih tiang bambu itu dan melepaskan tali yang menahan perahunya. Dia mendorong tiang itu ke dasar sungai, dan perahu itu mulai melesat ke depan seperti seekor anak panah yang telah dilepaskan. Gerakannya sangat lincah dan kekuatannya sungguh melampaui batas dan pemahaman manusia normal pada umumnya. Chasing Wind, Zillion, dan yang lainnya semakin kagum dengan kemampuan Tyr. Kesan mereka terhadap Tyr seolah-olah akan muncul seketika setiap kali mereka melihat kekuatannya. Bahkan setelah menyaksikan kematian Spectre dan Jumbo di tangan Tyr, mereka masih merasa bahwa itu hanya sedikit kemampuan yang di perlihatkan oleh Tyr. Beberapa ratus meter jauhnya, diatas sebuah perahu speedboat yang berada di tengah sungai duduk seorang pria sendirian. Dengan kondisi air yang bergelombang, dengan deburan ombak yang kencang, tidak mengganggu lajunya perahu saat mengapung di atas sungai. Di atas buritan kapal besi itu terdapat sebuah geladak yang lebarnya sekitar seratus meter persegi. Luc Mills telah menunggu di atas geladak untuk sementara waktu. Sebuah meja kecil terlihat berada tepat di hadapannya, berisikan sebotol anggur dan beberapa kacang di atasnya. Botol anggur itu sudah setengah kosong dan kacangnya hampir habis. Pisau Cincin Emas tampak tengah beristirahat di sebelahnya. Cahayanya berkilauan samar di bawah sinar matahari yang terbenam, tampaknya dia tengah memiliki hati nuraninya sendiri, benda itu ingin tetap berada di sisi Luc saat mereka melakukan perjalanan terakhirnya. Luc sedang minum di atas geladak kapal, dia tidak menyadari tentang semua yang terjadi di sekitarnya. Ketika dia mengetahui bahwa perahu Tyr tengah melaju kencang ke arahnya, Luc mengangkat kelopak matanya, seperti seorang master yang tengah mengingatkan dirinya. "Ia ada disini." Tidak terlalu jauh, speedboat memperlambat patroli mereka dan menjatuhkan jangkar di sekitar kapal pesiar. Sofa mahal ditempatkan di atas kapal pesiar dan sosok Kirin tengah duduk diatasnya, mengenakan jubah mandi, dan berbaring malas di atasnya. Di sebelahnya duduk beberapa wanita cantik yang menggunakan bikini, memotong buah-buahan dan menyajikan anggur pada pria itu. Walaupun saat ini tengah bersiap memasuki musim panas, namun saat itu cuaca masih terasa sedikit dingin ditambah lagi dengan angin sungai yang bertiup sepoi-sepoi. Para wanita yang mengenakan bikini terlihat menggigil kedinginan tetapi mereka tidak berani menyuarakan keluhan mereka. Mereka takut dengan temperamen yang dimiliki oleh Kirin. Mereka takut jika tanpa sengaja mereka akan menyinggung perasaannya, dan kemudian pria itu memutuskan untuk menenggelamkan mereka di sungai? Berdiri di belakang Kirin dua orang sosok yaitu Black Reaper dan White Reaper. Di sekeliling nya terdapat anggota Kirin Squad, yang tampak gagah dengan setelan lengkap mereka. "Tuan, Tyr Summers telah tiba." Melihat Tyr mendayung perahunya dengan tongkat bambu, Black Reaper dan White Reaper tidak merasakan apa-apa selain perasaan jijik. “Apakah mentalnya tidak sehat? Dia terlihat seperti monyet yang sedang melakukan pertunjukkan.” Kirin Summers tiba-tiba berdiri dan berbalik ke arah Black Reaper, lalu menamparnya. Black Reaper menatapnya dengan kaget, pria itu terlihat bingung dengan apa yang baru saja dia katakan. “Dia adalah saudaraku dari ibu yang berbeda tetapi aku memiliki ayah yang sama, dan kau bilang dia terlihat seperti monyet?” Ekspresi Black Reaper berubah secara tiba-tiba dan buru-buru meminta maaf padanya. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Kirin. Hanya dia yang bisa menghina Tyr sebanyak yang dia inginkan tetapi dia tidak akan membiarkan orang lain melakukan hal yang sama. Terkadang itu tidak akan menjadi masalah. Ini menunjukkan betapa membingungkannya cara berpikir dari Kirin Summers.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.