Bab 158
"Ya, kami janjian. Kalau hidangannya enak, kami akan datang lagi bersama."
Naomi tidak menyadari kilat menggoda di mata Tyler. Dia hanya menganggap janji makan di restoran itu seperti acara makan biasa dengan sahabatnya.
Tyler tertegun sejenak, lalu menepuk dahinya dan tersenyum tanpa daya.
"Caiden, Caiden, istrimu ini agak lamban, ya," ucapnya dalam hati.
Untungnya, mereka berdua memiliki minat yang sama. Selesai makan, suasana hati Naomi terasa baik.
Perut kenyang, hati senang.
Mereka bersiap mengambil mobil dan kembali ke studio untuk membuka tungku.
Setiba di tempat parkir ...
Tyler membukakan pintu mobil untuk Naomi dengan sopan.
"Terima kasih."
Naomi tidak keberatan dengan gestur sopan pria. Dia tersenyum tipis, lalu duduk di mobil.
Tidak jauh di sana, dua sosok akrab tengah berdiri berdampingan.
Valerie yang juga baru selesai makan sedang merangkul lengan Sean. "Sean! Itu Kak Naomi, 'kan? Kenapa dia bersama pria asing?"
Sean langsung waspada.
Jika keluarga Bristol tega menjual N

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda