Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 219

Entah siapa yang berteriak. Yolanda refleks menundukkan kepala, tetapi hanya bisa melihat lapisan-lapisan gaun panjangnya. Tumit tingginya perlahan tenggelam ke dalam celah kecil di panggung dan rasa takut terjatuh membuatnya secara naluriah menjerit. "Tolong ... " "Nggak apa-apa!" Naomi langsung berlari dari belakang panggung dan menangkap lengan Yolanda yang terangkat. "Aku sudah menyuruh orang untuk memperkuat bagian dalam panggung. Kalau lapisan atas retak, masih ada pijakan di bawahnya. Kamu nggak akan jatuh." Ekspresi Yolanda awalnya penuh ketakutan, tetapi setelah mendengar kepastian dari Naomi, perlahan-lahan dia mulai tenang. Namun, tangannya tetap erat mencengkeram Naomi dan tidak berani melangkah. "Aku masih agak takut ... " "Biar aku!" Annisa tiba-tiba menyela. Mendengar bisik-bisik tamu yang mulai bertanya-tanya tentang insiden ini, jantungnya seperti berhenti berdetak sesaat. Ini adalah acara pertunangan putranya! Hanya ada satu kali dalam seumur hidup! Tidak boleh menjad

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.