Bab 298
Tidur nyenyak semalaman.
Sinar pertama fajar menembus tirai tipis, mengangkat debu-debu halus.
Mochi berbulu mengeong menggosok pergelangan tangannya, di sana sudah tidak ada bekas sidik jari yang ditinggalkan oleh Hazel kemarin, hanya kumis kucing yang bermain-main, mendorongnya untuk bangun.
Naomi bangun dengan mata yang masih mengantuk, membuka ponsel, dan mematikan mode jangan ganggu.
Pesan sampah seperti air pasang membanjiri mata.
"Nana sudah bangun? Kudengar Pak Dennis masuk rumah sakit, kami ingin menjenguknya hari ini."
"Kakek sudah sakit parah dan terbaring di tempat tidur, kenapa kamu sebagai cucu menantu nggak menemani?"
"Kalau sudah bangun, cepat balas pesan! Kami sudah menunggu di sekitar rumah sakit!"
"Cepat, gadis sialan!"
Pesan demi pesan yang makin mendesak menghujani pikirannya.
Akhirnya menciptakan riak di pikiran Naomi yang tenang, dia langsung menghubungi kembali Roberto.
Roberto marah-marah.
"Kamu baru ingat membalas pesan ayahmu! Kalau sudah bangun, segera ke si

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda