Bab 438
Di hotel.
Valerie dengan susah payah bangkit dari tempat tidur yang berantakan.
Sakit.
Pergelangan tangan terasa sakit, pinggang pun sakit, bahkan tenggorokan yang bengkak seperti terbakar terasa perih menyengat.
Setelah bersenang-senang, Luke merasa sangat senang. Dia duduk di sofa tunggal dan menyalakan sebatang rokok, sambil menaruh kartu hitamnya dengan santai di atas meja kopi.
Dia memang menyukai wanita yang bersih dan polos.
Namun, setelah beberapa kali bermain dengan Valerie, kesabarannya pun mulai habis.
Untungnya, dia menganggap dirinya sebagai kekasih yang cukup "sopan".
"Ini, anggap saja sebagai biaya aku memeliharamu selama beberapa hari terakhir."
"Aku tahu kamu itu boneka porselen yang jatuh dari ranjang salah satu putra orang kaya, kamu sudah nggak mungkin kembali ke kehidupan miskin lagi ... Nanti aku masih harus ikut ayahku bicara soal bisnis. Kalau kamu mau, kamu bisa main-main dengan teman-temanku. Mereka suka yang ... tahan banting."
Luke tersenyum dan menekankan d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda