Bab 448
Lalai?
Sebuah tuduhan besar, ditambah dengan komentar yang agak berlebihan.
Naomi merasa dadanya sesak, berat, dan sampai sulit bernapas.
Dia tidak suka dipersalahkan tanpa alasan yang jelas.
Oleh karena itu, dia mendongak dan matanya penuh ketidakpuasan.
"Aku nggak merasa pernah lalai sebagai istrimu."
"Setiap kali menghadiri acara resmi bersamamu, aku nggak pernah membuat kesalahan. Bahkan dalam urusan pribadi, barang-barang yang aku pilihkan untukmu sudah cukup memenuhi sebagian ruang di lemari bajumu."
"Nggak ada seorang pun yang lebih pandai menjadi istri Pak Caiden sepertiku."
Nada suaranya ringan, tetapi menyusup ke telinga Caiden dengan jelas.
Sudut bibir Caiden terangkat sedikit membentuk lengkungan kecil.
Naomi jarang membantah dirinya.
Namun, istri yang tahu melawan, memang agak menggemaskan.
Caiden sebenarnya tidak bermaksud memarahinya. Hanya saja, saat melihat dia keluar dari ruangan sambil memapah pria lain, bara api kecil tidak bisa tidak menyala di dalam hatinya.
Namun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda