Bab 24
Serena merasa kesal dan marah karena dibalas dengan tajam.
Menurutnya, Nayara sekarang sudah pasrah. Dia yang telanjang kaki tentu tidak takut dengan sepatu.
Jadi, jika berdebat dengannya sekarang, belum tentu dia menang, malah bisa dirugikan
Namun, kemarahan Serena pasti sulit ditahan, tapi dia punya caranya.
Dia menoleh dengan wajah memelas ke Sarasvati, sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. "Ibu, kalau Nayara bicara sembarangan tentang aku atau tentang Elric, itu masih nggak masalah. Tapi berani berbicara padamu seperti itu? Aku sungguh nggak terima!"
Dia tahu, ibu mertuanya selalu keras kepala.
Dia tidak akan mudah melepaskan Nayara. Apalagi kini, dia menambahkan api ke dalam masalah.
Api itu, hanya menunggu waktu untuk membesar dan membakar.
Sarasvati menatap Nayara dengan mata melotot penuh kemarahan, sama sekali tak menampakkan kesopanan.
Nayara tidak asing dengan tatapan seperti itu.
Dulu, di Keluarga Atmadja, Sarasvati sering menatapnya seperti ini untuk memberinya pela

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda