Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1102

Pukul sebelas pagi itu, Avery terbangun oleh rasa lapar yang tiba-tiba. Ketika dia bangun dan melihat kamar kosong, dia sedikit bingung. Pelipisnya terasa sakit. Dia mencoba mengingat kejadian malam sebelumnya, tetapi sakit kepalanya sangat parah sehingga dia tidak dapat mengingat apa pun. Dia turun dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamar tidur. Di ruang tamu, Nyonya Cooper sedang menyuapi Robert. Saat melihat Avery, Nyonya Cooper langsung berkata, "Anda sudah bangun, Nyonya Avery? Apa kepala Anda sakit? Apa Anda juga butuh obat penghilang rasa sakit?" Avery menggelengkan kepalanya. Dia sakit kepala, tapi itu adalah sesuatu yang bisa dia tahan. "Di mana Elliot? Kok aku nggak melihat dia?"Avery bertanya sambil melihat sekeliling vila. Namun, dia sudah tidak khawatir lagi, seperti ketika dia tidak melihatnya di waktu dulu sebelum menikah. Lagi pula, pernikahan sudah dilangsungkan. Mereka juga saling percaya, jadi Avery seharusnya merasa aman. "Tuan keluar tadi pagi. Kata Tuan, dia harus mampir ke kantor polisi." Kata Bibi Copper. "Telepon saja Tuan, kalau Nyonya khawatir dengannya. Apakah Nyonya tidak lapar? Apa Nyonya mau makan sesuatu dulu?" Perut Avery segera mulai keroncongan. "Anda muntah dua kali tadi malam. Tentu saja, Anda lapar." Nyonya Cooper selesai menyuapi Robert, lalu berjalan ke arah Avery dan berencana untuk ke dapur menemui kepala pelayan. "Kayaknya Nyonya mau sesuatu yang ringan?" "Ya, tolong siapkan. Kayaknya aku muntah beberapa kali semalam?" Avery hanya ingat pertama kali dia muntah tadi malam. "Iya! Jangan minum terlalu banyak lagi, Nyonya Avery. Nyonya nggak tidur sampai jam empat pagi." Kata Nyonya Cooper. "Tuan Elliot menjaga Anda sepanjang waktu. Saya nggak bisa masuk dan bantu sama sekali. Nyonya terus minta sesuatu yang aneh-aneh." Mata Avery melebar saat dia bertanya, "Sesuatu yang aneh apa?" "Apa Anda nggak ingat?" Avery menggelengkan kepalanya karena malu. "Aku cuma ingat makan permen lolipop dan habis itu muntah." "Saya nggak tahu kalau Anda makan permen lolipop. Saya mengecek keadaan rumah dan saat itu mendengar suara yang datang dari kamar Anda setelah pukul satu pagi. Anda bersikeras untuk pergi berenang ... Anda bilang nggak ada artinya hidup, jadi kita harus melakukan apa pun yang ingin kita lakukan. Nyonya nggak berenang sendiri, tapi juga memintaTuan Elliot berenang bersama Nyonya." Avery kehilangan kata-kata. "Di luar sangat dingin tadi malam, jadi Tuan Elliot siapkan mandi air hangat untuk Anda." Nyonya Cooper terkekeh, lalu berkata, "Setelah mandi, Anda bilang, kalau Anda lapar dan mau barbekyu. Saya dan Tuan buatkan Anda barbekyu, tapi Anda muntah lagi nggak lama kemudian. Setelah itu, Anda mulai mengoceh tentang analisis Anda soal filosofi hidup ke Tuan Elliot .…” Avery terdiam. Dia tidak ingat apa pun yang dibicarakan Nyonya Cooper. Ini adalah hal yang baik bahwa dia tidak mengingatnya. Kalau tidak, dia akan merasa lebih malu. "Aku nggak akan pernah minum lagi." Avery bersumpah. "Aku cuma minum sedikit, karena aku sangat emosional tadi malam." "Bukannya Anda minum alkoholnya sebotol?" tanya Nyonya Cooper. "Oh. Mungkin aku minum satu botol penuh. Aku nggak akan minum lagi. Mabuk rasanya nggak enak." Kata Avery, lalu kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya. Jika Avery telah membuat masalah sampai jam empat pagi, mungkin saja Elliot tidak cukup tidurnya. Dia bertanya-tanya, mengapa dia pergi ke kantor polisi pagi-pagi sekali. Dia menekan nomor di ponselnya dan meneleponnya. Elliot menjawab panggilannya dengan sangat cepat. "Kamu udah bangun, Avery? Apa kamu cukup tidurnya? Apakah kepalamu masih sakit?"

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.