Bab 23
Di kantor di lantai atas Grup Arkan Kota Avarin tampak sunyi seperti kuburan.
Tirai tebal tertutup rapat, memisahkan semua cahaya dari luar.
Arkan tergeletak di kursi kantor yang besar, botol-botol minuman kosong berserakan di bawah kakinya.
Tubuhnya kurus hingga tampak kehilangan bentuk, rongga matanya dalam, dan rambut peraknya yang mencolok menambah kesan rapuh dan aneh.
Layar ponselnya menyala, menampilkan foto yang diambil paparazzi, sedikit buram tapi masih jelas.
Di sebuah kafe terbuka di kota kecil selatan Negara Fargos, Nara yang mengenakan gaun panjang kuning cerah tampak tersenyum sambil memberi Jarreth satu sendok es krim.
Jarreth menatapnya penuh kasih sayang, jarinya nakal menyentuh hidung Nara.
Sinar matahari menyelimuti mereka, indah hingga menyilaukan.
"Uhuk!"
Tiba-tiba darah menyembur dari mulut Arkan, menodai layar ponsel dan karpet wol mahal dengan semburat merah mencolok.
Dia batuk hebat, dadanya terasa sakit seperti disobek.
"Nara ... " Arkan menekan dadanya, meri

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda