Bab 19
Karena terkejut melihat reaksi David, Gwen mengangkat kepala dan menatapnya.
Tatapan David dipenuhi dengan kebingungan dan ketidakpastian, seperti anak yang ditinggalkan oleh seluruh dunia.
Gwen merasa terenyuh, padahal mereka baru saling mengenal beberapa hari. Secara logika, seharusnya belum ada perasaan yang begitu dalam, tetapi pemuda itu justru menunjukkan ketergantungan dan kerapuhan seperti itu.
Gwen menepuk-nepuk tangan David dengan lembut. "Nggak, aku nggak rujuk. Dia hanya menginap semalam."
David menghela napas lega. Pemuda itu melepas tangan Gwen. Dengan menyesal, Gwen berkata, "Maaf, Kak, tadi aku memegang tanganmu dengan erat. Sakit, ya?"
Gwen menggelengkan kepala. Waktu melihat bekas luka di bibir David, Gwen berkata sambil mengernyit, "Bukankah aku suruh kamu beli obat? Kok belum dioles obat?"
David menunduk, lalu menjawab dengan sedih, "Aku lupa."
Gwen menghela napas dengan pasrah, kemudian berbalik dan mengambil kotak obat.
Gwen duduk di sofa. Sambil mengangkat dagu D

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda